Malam itu, tepat dimana setelah 8 hari kita merasakan hidup
secara masing masing tidak lagi ada “Kamu” dalam hatiku, entah apa yang aku
rasakan saat itu.. Perasaan seorang wanita sangatlah berbeda dengan perasaan
hati seorang Pria, wanita biasanya sangat sulit untuk melupakan semua kejadian
yang telah ia lalui, yang ia anggap manis dan pantas untuk dikenang, berbeda dengan
hati seorang pria yang malah sebaliknya.
Aku mencoba untuk mencari tahu bagaimana cara agar aku bisa
melupakan sosok seorang dirimu, walaupun tidak sepenuhnya ingin melupakan.. Ya
aku masih sedikit menyimpan rasa itu untukmu yang memang menurutku itu
sangatlah sulit untuk hilang. Semakin ku kenang, mengapa bayanganmu semakin
menjerat hatiku untuk terus mengingatku, akankah kamu mengingat hal yang sama
denganku? Aku rasa tidak...
Hatiku hancur..
Sungguh hatiku hancur ketika aku tahu kamu sudah menemukan
sosok seorang penggantiku di hatiku, entahlah.. aku merasa aku ingin pergi dari
dunia yang fana ini, sakit sungguh sakit yang aku rasakan.. harus aku buang
kemana sebuah rasa yang masih aku simpan untukmu? Rasanya, aku tidak sanggup
untuk membuang rasa ini jauh jauh..
Wanita itu...
Ia tidak salah, bahkan untuk menyalahkanmu, aku tidak ada
hak samasekali.. Salahkanlah aku, yang memang mengakhiri semua ini dengan cara
sepihak. Tetapi mengapa emosi ini meluap setiap kali wanita itu hadir bersamaan
diriku yang memang secara diam memperhatikanmu, mengapa emosi ini terus
menuntunku untu terus tahu siapa wanita itu, sampai pada suatu waktu, aku
sempat menyalahkanya karena sebuah “Rasa” yang belum aku buang untukmu,
sungguh.. Entah setan apa yang meraksukiku saat itu, yang pasti keadaan sangat
kacau saat itu, mungkin aku bisa disebut “orang gila” olehnya, aku lakukan ini
karena “Aku Cemburu”
Sampai pada Waktunya..
Aku telah menemukan sosok yang baru yang jauh dari seseorang
sosok dirimu yang dulu, aku mencoba mengenalnya, sampai aku rasakan gelombang
cinta itu hadir menemui diriku, tetapi harus sampai kapan aku terus
memendamnya? Aku tidak tahu, bahkan mungkin aku terlalu lelah untuk menunggu
sebuah harapanku agar terjawab oleh seorang sosoknya yang baru itu, sebenarnya
aku tidak terlalu ingin berharap akan sebuah rasa, tetapi nyatanya itu semua
jauh dari batas kemampuanku untuk menahan rasa tersebut, dan pada akhirnya aku
mengungkapkan apa yang aku rasakan, walau dengan sedikit respon yang tidak
berkenan dihatiku. Dan dia lah Pria kedua yang aku rasakan “Cinta”
Namun, cinta itu kandas ditengah dengan seiring hadir
seorang sosok dimasa lalunya, dan akupun mencoba menerima keadaan yang terjadi,
meskipun harus aku rasakan “Cemburu” lagi untuk yang ke sekian kalinya.
0 komentar:
Posting Komentar